24.7.13
L'hospitalité
ada fenomena yang-lain ketika orang orang, ke rumah ini, datang bukan sekadar untuk mencintai—menyadari betapa berharganya—kehidupan, merayakan ‘amor fati’, pun untuk bebas dari derita dan sakit yang tersesal. tapi orang orang juga datang untuk memahami derita, mengenal kesakitan dan belajar untuk mencintai sisi-lain dari kehidupan: kematian.
bahkan tak sedikit orang orang seperti itu harus ‘memilih’ (dengan nada sayu) atau ‘dipilihkan’, di saat Hidup tak mampu lagi memberikan pilihan-lain; di kala Sang Ada tak mau lagi berdusta--untuk menjadi kematian itu sendiri; menjadi apa yang mesti, tidak dipilih-cintainya.
“itulah l'hospitalité”, kata Kakek Tua, “pintu yang dibukakan oleh si empunya rumah bagi yang kalah dan terbuang.”
0 Comments