22.6.10
Sajak Dari Beranda
Seusai angin kemarau
Merebahkan vas bunga di beranda
Aku tak lagi jadi kupu-kupu
Sayap-sayapku seolah-olah telah patah
Bersama pohonnya yang kini rubuh ke tanah
Mimpi-mimpi mulai bertanggalan; meranggas
Mengiringi daun-daun dan tangkainya
Sebagian terbang entah kemana
Sebagian jatuh tertimbun debu udara
Betapa segala bagai berpulang ke tempat asalnya
Mataku pun tiba-tiba bergegas menua
Melompati batas usia dan suara, bahkan cuaca
Yang membuatku keburu buta
Untuk melihat kembangnya yang tinggal rangka
Ya, tinggal rangka!
(Sejak itu, dan seterusnya
aku akan kembali pingsan bertahun-tahun
bila mencium aroma jejaknya)
Terimakasih wahai Pencipta kupu dan bunga
Terimakasih wahai Pemilik segala cuaca
Dalam kerinduanku akan hujan dan metamorfosa
0 Comments