SADJAK DJEDJAK

"Kita hidup tidak hanya dengan roti saja... metafora juga merupakan sumber nutrisi bagi kehidupan."

6.10.11

Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi



Di beranda ini angin tak kedengaran lagi. Ia merunduk sejenak, merenungi salah satu sahabatnya, bintang paling terang setahun terakhir. "Kenapa kau takut, Bin?" Jauh dilubuk hatinya ada pertanyaan seperti itu. Tapi mulutnya bungkam, bintang itu sudah jatuh lebih dulu.

Tapi telinganya tetap jaga, "Bintang baru telah terbit! Bintang baru telah terbit!" Segerombolan orang berbaju zirah bereuforia. Di bahu mereka terbentang bambu panjang sebagai pokok tandu. Mereka berjalan kegirangan menuju ufuk.

Tapi mereka hanya sebagian. Sedang sebagian yang lain terus mencoba merebut bambu penyangga tandu. Konflik tak terhindarkan, hingga luka membekas di hati mereka yang kalah berebut bambu.

Kini, angin duduk di sisi kopi, meski masih membisu, ia sedang menunggu. Akankah langit menepati janji?
Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. sepertinya judulnya sudah pernah saya dengar

    BalasHapus
  2. itu judul puisi Goenawan Mohammad.. sengaja coba buat puisi dgn judul yg sama.. mkasi udah mampir ya.. :)

    BalasHapus