30.9.10

Coda! (Filo-Kopi Lampu Merah)

Terkadang di sebuah jalan seseorang terlihat leluasa
Tapi di tikungan berbeda ia tak punya kuasa
Seperti aku
 
Aku adalah subjek yang superior ketika berjalan di mata ruang
Tapi inferioritas menghantui ketika ditilik dalam waktu
 
Aku adalah makhluk merdeka dalam spasial
Tapi dalam durasi dan interval dibatasi oleh keharusan universal
 
Setiap orang harus tau kapan memulai sesuatu dan kapan harus berhenti
 
Pemberhentian ini bukanlah akhir dari perjalanan
Bukan pula puncak dari sebuah kemenangan
 
Bukan ungkapan "ya sudahlah"
Bukan pula titik dari sebaris kalimat
 
Pemberhentian ini adalah coda
Tempat untuk beristirahat menghela napas
Atau menghirup secangkir kopi yang harum dan panas
 
Tempatku menggelar sajadah dan melaksanakan shalat
Mengingatkan kembali bahwa aku tak lebih dari segumpal darah
Prelude dari mani yang kotor... Adam (tanah)
 
Dan dari Adam-an itu aku bersiap kembali menapak
Memulai penulisan dan pembacaan baru kehidupan
 
Mengumpulkan segmen-segmen kesalahan selama interlude
Lalu meletakkannya di dalam tanda kurung dan garis silang
 
Tak ada penilaian atau penetapan yang stagnan
Tak ada kepastian seperti logika identitas Aristotelian
 
Dan ku aliri hidup dengan pembukaan kemungkinan-kemungkinan
Yang akan kumainkan menjadi kenyataan dan 'kemungkinan'
 
*
 
Persimpangan Lampu Merah, 29-08-2010