18.9.10

Ayo, Pulang! (Kenapa Pindah Agama?)

Aga menangis.

Ia menjerit-jerit di pintu sebelah sana.

Memanggil-manggil Ma’nya yang hilang.

Tertegun. Termangu.

Suara orang-orang berteriak melengking. Suara orang-orang lari kesana kemari. Suara pentungan. Suara letusan menggelegar. Suara gempita dengan pekik nama yang aneh. Suara Ma’-Rah.

“Berani seperti mereka, Aga?”

“Tidak.”

“Kenapa tidak?”

“Biar selamat.”

“Selamat itu tak cukup dengan menjawab tidak.”

“Tapi selamat itu sudah cukup dengan kata tidak-tersesat.”

Tiba-tiba lengan Aga ada yang menarik. Agak kasar.

Aga meronta, tapi tak berdaya.

“Ayo!”

“Ke mana?”

“Pulang.”

“Ke mana?”

“Ke asal.”

Diam merunduk. Ragu-ragu.

“Maafkan. Aku tak bisa sekarang. Beri aku kesempatan.”

“Kesempatan untuk apa?”

“Mencari Ma’ ku yang hilang.”

“Akulah Ma’mu. Ma’-Rah.”

“Bukan.”

“Kenapa bukan?”

“Ma’ ku tidak pernah menonjolkan namanya.”

Dan ia terhenyak.


//tangerang.olx.co.id)
Tuhan, agama-Mu apa? (http://tangerang.olx.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar