Pesta besar dengan seperangkat instrumen musik dan kamera yang besar pula..
Aku mengadah.. dan kini terlihat seperti pemandangan abstrak dengan efek "Brush Tool"
Ku coba berlari melampaui percepatan gravitasi..
Sesekali ditemani bunyi dan cahaya dengan kecepatan berbeda..
Aku tak mau basah,tapi mereka menyamar dalam anyaman pentatonik yang menjalar di sekujur atom udara dengan sengit..
Hidupku menanar dalam analog diantara serbuan digital..
Aku hanya dapat tertawa getir pada kegelapan yang membutakan sadar..
Ya..ini berlalu begitu saja meski di tangan tergenggam korek bersenter kecil..
Ludah-ludah bisu terbuang percuma di aspal..
Seiring tragedi yang memecah sunyi dan deretan serpihan sesal..
Segala teori mengambang, sepintas konsep asam lambung membayang..
Aku merasa seperti seonggok daging yang mempertanyakan maknanya..
Hujanpun tak lagi ramah,gerimispun segan saja berlalu..
Ya..ini berlalu begitu saja seperti sebatang "A Mild" yang terselip dijariku..
Status semi instan karma dampak telur pecah mata single sapi dahsyat..
Dihibur dengan persetubuhan garam, bawang, cabai dan terasi, jadi sambal..
Setidaknya merekalah yang lebih banyak berbicara sekarang..
Karena aku begitu lapar..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar